Thursday, May 28, 2015

Catch up :)

Hey. Udah lama ya. Aku gk tau berapa banyak orang yang mungkin ngintipin blog ini, tapi aku tetap merasa bersalah karena menelantarkannya hehe. Jadi, How's everyone doing? Apa kabar teman-teman semua. My life is just so great lately. Liburan panjang setelah UN enggak sia-sia. Aku ngabisin liburan dengan kerja sambilan di sekolah sebagai asisten konselor, sambil belajar untuk SMBPTN, dan Volunteer bersama Jay-C di waktu luang. Posting di blog akan jadi kegiatan rutin juga, janji. Ada banyak yang ingin aku share ke teman-teman. Rencananya postingannya juga akan ada temanya. Dua kali sebulan di hari kamis, rencananya aku mau posting isi jurnal aku selama di Amerika, random pages, without sensor, it'll be fun for me as well ahaha. Aku juga akan menerima request, untuk yang ingin request feel free to give your suggestion. Suriamalia is my id line.
Untuk malam ini, cuma ini aja ya. Hopefully you guys have a good night, sweet dreams!
Oh.. here's a selfie, in case people wants to see my room. Oh yes I am a quite crazy directioner.

Thursday, January 1, 2015

How It All Started

“Amel kamu luar biasa.. aku bangga ada anak aceh yang sehebat kamu. Sukses selalu ya.. oh iya, kamu ngapain sih kok bisa sehebat ini?”
“hai.. ini amalia yang masuk Dream.co.id ya? Salam kenal ya, aku salut sekali sama kamu.”
Bukannya ingin pamer, tapi pesan seperti itu lumayan sering masuk ke email atau facebook saya. Senang rasanya mendapat pujian sedemikian rupa, tapi disaat yang sama saya juga merasa lucu, karena sebenarnya saya tidak sekeren itu, tidak sekeren yang artikel katakan. Jauh dari kekerenan yang orang fikirkan. Faktanya saya sama saja dengan orang-orang lain, dengan remaja-remaja Aceh kebanyakan. Saya tau ada orang-orang yang jauh lebih keren. Selain pujian-pujian saya juga sering mendapat pertanyaan seperti, “program apa yang kamu ikut? Cerita dong.” Kalau sedang dalam suasana ingin bercerita, akan saya ceritakan. Tapi seringnya saya tidak mood bercerita ahahaha bukan karena tidak ingin berbagi, tapi karena saya merasa ceritanya sudah kurang seru. Meski begitu, atas request beberapa orang, dalam postingan kali ini saya akan bercerita tentang perjalanan saya menjadi Duta Persahabatan dan Perdamaian Dunia melalui program Youth Exchange and Study, program yang mengantar saya ke Amerika dan membuat saya terlihat keren, ingat ya, TERLIHAT keren, bukan benar-benar keren.
          Program ini merupakan program beasiswa penuh yang diberikan pemerintah Amerika kepada negara-negara mayoritas muslim. Ada banyak sekali tahapan seleksi yang perlu kami lewati untuk menjadi YES student. Di Indonesia, proses seleksi dan semua proses lainnya dihandle oleh Bina AntarBudaya, Lembaga Nirlaba yang memang bekerja untuk menjembatani perbedaan budaya supaya kita semua bisa bersaudara (sejujurnya, saya kurang tau apa kata-kata yang tepat yang digunakan oleh Bina AntarBudaya hehe)
          Saya masih ingat jelas, siang itu di tahun pertama kami sebagai murid SMA, dalam perjalanan menuju mushalla, seseorang berkata,”nanti siap shlat kita turun ke lobi ya. Ada sosialisasi pertukaran pelajar ke amerika dan eropa.” Saya juga masih ingat bahwa saat itu, saya seperti diisi oleh energi yang aneh.Rasa penasaran dan semangat seperti menguasai diri saya. Tidak pernah sebelumnya program-program seperti ini disosialisasikan di sekolah kami. Satu hal yang saya yakini dengan pasti adalah saya akan ikut seleksi. Bukan saya akan lulus ya, saya hanya yakin saya akan ikut seleksi.
          Oke ternyata program ini memang keren. Salju pertama, Amerika, Itali, nothing is better than go some where and learn new things. Saya memutuskan mendaftar, membeli pin seharga Rp. 50.000 untuk membuat akun peserta. Benar, saya berharap lulus, tapi saya sama sekali tidak yakin. Amalia Suri sama sekali bukan siswa terfavorit di sekolah, bukan juga yang terpintar. Saya lebih suka membaca majalah daripada buku pelajaran. Lebih memilih menonton film daripada mengerjakan tugas, tanpa ragu akan menonton metro tv bersama ayah dibanding mengerjakan soal kimia. Intinya, saya bukan anak pintar yang ajaib, sama sekali bukan. Bahasa inggris saya juga pas-pasan. Bisa, tapi tidak jago. Jadi kalau ada diantara kalian yang sedang membaca postingan ini, ingin keluar negeri tapi tidak terlalu bisa bahasa inggris, jangan takut dan jangan mundur cuma karena itu, oke?
Pengisian berkas pun di mulai.
Saya tidak menganggap mengisi berkas termasuk proses seleksi. Tapi di tahun berikutnya ketika saya menjadi volunteer untuk chapter Aceh saya melihat ada banyak sekali anak yang gagal dalam mengisi berkas. Aneh ya? Mereka bukan gagal karena tidak bisa mengisi formulir. Tapi karena mereka menunda-nunda dan berleha-leha serta agak sedikit menganggap remeh pengisian berkas. Mari kita sebut seleksi ini sebagai Pra Tahap satu. Ada beberapa anak yang tidak bisa mengejar deadline. Mereka gugur bahkan sebelum seleksi tahap satu. Lain lagi kasusnya dengan anak yang mempermasalahkan lokasi seleksi. Syukurlah, pada tahun saya ikut seleksi, mungkin 2011, seleksi diadakan di SMA Negeri 1 Lhokseumawe. Tahun berikutnya, seleksi tahap satu untuk region Lhokseumawe dan sekitarnya diadakan di Pesantren Jeumala Amal, Sigli (atau.. Pidie ya?) ada juga anak yang tidak jadi ikut seleksi karena malas harus bangun terlalu pagi dan menempuh perjalanan yang lumayan memakan waktu. Saya agak merasa marah waktu itu, waktu yang dibutuhkan akan kurang dari satu jam. Kenapa harus menyerah? Kalau saya memberi tahu dia bahwa ke Amerika memakan waktu dua puluh empat jam kurang lima belas menit, mungkin dia juga akan mundur dan memilih tidak berangkat. Uang yang mereka gunakan pun terbuang sia-sia. Padahal kalau mereka menggunakan uang itu untuk membeli somay, bukannya kertas yang berisi sederet angka dan huruf, mereka bisa makan somay sampai muntah. Poinnya bukan di uang, atau somay, atau muntah wahai teman-teman ku tersayang. Poinnya adalah, sebenarnya, sebelum seleksi tahap satu pun, kita sudah dihadapkan dengan seleksi yang sangat amat penting. Bisa dibiling seleksi ini merupakan seleksi penentu seleksi-seleksi berikutnya: Seleksi Niat. Seberapa kuat niat kita untuk mengikuti program. Untuk adik-adik yang akan ikut seleksi tahun ini, niatnya harus kuat ya :)



Mel

(cerita tahap satu akan ada pada postingan berikutnya)

Monday, December 22, 2014

Edisi spesial Hari Ibu

           Hari ini ibu! Teman-teman udah kasih cokelat untuk ibu masing-masing? Sejujurnya, saya bukan tipe anak romantis yang ngasih kado untuk mamak sewaktu mamak ulang tahun atau pada tanggal-tanggal seperti hari ini. Mamak pun bukan tipe mamak romantis yang akan sedih kalau nggak diucapin selamat ulang tahun atau selamat hari ibu. Tapi entah mengapa hari ini saya mencoba menjadi anak romantis yang ngasih cokelat dan surat untuk mamak. Mamak pecinta cokelat. Setiap saya pulang dari Banda Aceh, pasti mamak minta dibawain Socolate (cokelat dari aceh yang super enak!!!!!) yang banyak. Ternyata saya bukan satu-satunya anak mamak yang romantis, Fitri Tarina Suri si bungsu juga sudah nyiapin surat untuk mamak. Akhirnya kami ngerjain bungkus membungkus berdua.
Dalam surat, saya menulis bahwa aksi memberi cokelat bukan aksi membayar jasa. Karena jasa mamak nggak akan bisa saya bayar kan? Beliau mengorbankan banyak hal untuk kita. Bahkan nyawa pun bersedia mereka pertaruhkan. Setelah saya fikir-fikit, semua ibu, bukan hanya ibu manusia. Tapi juga ibu-ibu para binatang.
          Mari kita lihat nyamuk. Tau dong kalau nyamuk yang nyebelin dan gigitin kalian itu nyamuk betina? Nyamuk betina perlu darah untuk menghangatkan telur-telurnya. Ibu para nyamuk pun bersedia mengambil resiko di semprot baygon, kena asap obat nyamuk, disetrum racket, dipenyetin dan di pukul hingga remuk oleh tangan manusia. Dengan kata lain ibu nyamuk juga mengorbankan nyawa untuk anak-anaknya. Sewaktu saya kecil dulu, nenek sering bercerita tentang binatang-binatang yang bisa bicara. Salah satu ceritanya tentang ibu nyamuk yang pamit ke anaknya. Si ibu bilang, "meunyoe meutampih hana ku dom. Meunyo meuseumpom hana ku wo" nyamuk tadi baru berbicara bahasa aceh. Ketika bertemu nyamuk luar negeri, para nyamuk akan menggunakan bahasa nyamuk. Arti dari perkataan si ibu, apabila ibunya selamat dari pukulan manusia, si ibu pulang.
Kalo ibu terbanting (mati) maka dia tidak bisa kembali ke anak-anaknya. Sedih ya rasanya.
Saya nggak bisa membayangkan kalo ibu saya kecelakaan dan nggak ada mengaku, saya mungkin akan gila sebentar.
            Poinnya adalah, ibu dari setiap hal baik manusia atau nyamuk is magical Mungkin mamak kalian bukan penyuka cokelat, atau kalian kurang bisa merangkai kata untuk buat puisi. Itu nggak penting, pastikan kalian menyebut nama beliau dalam setiap doa.
Romantis mana saling mendoakan sama pacar atau sama ibu? Atau 22nya?

Think about it..

          Pernah tidak kalian berfikir apa sifat yang paling penting yang harus kita miliki? Baik mungkin? Sebaik apa? Apa standar baik yang kalian gunakan? Menurut saya, baik masih terlalu umum, ada banyak sifat lain yang menjadi penyusun sifat baik. Mungkin bijaksana yang terpenting. Tapi menjadi bijaksana tidak mudah, bijaksana tidak sesederhana yang kita fikirkan. Ada banyak orang yang hebat, tapi tidak terlalu banyak orang bijaksana karena menurut saya pribadi, kebijaksanaan tidak mudah dideteksi.
            Ada sifat yang wajib semua orang miliki karena kalau tidak, bisa mencelakaan diri sendiri dan orang lain. Menurut saya sifat itu adalah respectful, menghargai. Penting untuk kita menghargai perbedaan, menghargai pendapat, keputusan, jalan hidup yang dipilih seseorang. Singkatnya, sangat penting untuk kita agar kita menghargai orang lain.
             Ada sebuah cerita yang sangat disayangkan, namanya Kendyl Aurora. Gadis 19 tahun blasteran banyak negara yang sekarang tinggal di Amerika Serikat. Cantiknya tak terbilang, hidung mancung, kulit putih bersih, bermata biru, mulut kecil, banyak yang bilang Kendyl tampak seperti manekin, seperti barbie, seperti boneka, tapi menurut saya dia lebih dari itu. Dia punya pesona yang menyihir, seperti aurora. Bukan aurora si putri tidur tapi aurora cahaya di kutub. Kendyl seorang muallaf, bertato, dan berhijab. Dia sudah mulai bertato sejak usia 15 tahun, semua tato di tubuhnya merupakan hasil desainnya sendiri dan punya arti penting untuk kendyl pribadi. Ketika menjadi muallaf dua tahun lalu, kendyl tidak menghapus tatonya, bukan kah Allah sudah memaafkan semua dosanya setelah dia bersyahadat? Muallaf kan suci seperti bayi yang baru lahir. Kendyl juga berhijab dan rajin berdakwah melalui instagram dan akun youtube nya, dia sangat terbuka dalam menceritakan kisah perjalanan hidupnya. Tapi ada hal-hal yang mengganggu, ini mengganggu saya padahal bukan ditujukan untuk saya, saya tak bisa bayangkan bagaimana perasaan Kendyl Aurora terhadap hal-hal mengganggu tersebut. Ada 18648 followersnya di instagram, memang tidak sebanyak dian pelangi, tapi tetap lumayan banyak yang merespon setiap foto yang di upload kendyl. Banyak komentar-komentar negatif ditujukan untuk kendyl. Tertu saja terkait tato yang dimilikinya. Kenapa tidak dihapus? Kamu tau kan tato itu haram? Kulit kamu akan di bakar di neraka. Bahkan ada seseorang yang menyebutkan "hijab+tattoo= not muslim" siapa dia? Apa hak dia menilai? Dia bukan Allah tentu saja, dia juga bukan malaikat, apa hak dia menghakimi, apa hak semua orang menghakimi, tidak kan mereka sadar bahwa mereka juga berdosa, bukan kah mereka seharusnya sadar bahwa menghakimi seseorang just like that adalah salah dan juga merupakan sebuah dosa? Bagaimana mungkin mereka membenci kendyl, hanya karna kendyl berbuat dosa yang berbeda dari mereka? Seriously, we have a brain. We can think, they can think, they know better than to hate someone just because they sin differently. Di salah satu video unggahan kendyl di youtube, kendyl dan seorang teman yang juga seorang muallaf berhijab dan bertato berkata, "sulit untuk kami bertahan pada iman kami ketika kami terus dihakimi, kami sudah melalui proses yang panjang untuk sampai ke titik kami sekarang ini. Saya tidak menyesal converted my self into Islam. Tapi sulit sekali untuk bertahan ketika semua orang mendikte apa yang saya lakukan." Saya merasa bisa mengerti kendyl, bukan karena saya muallaf, saya terlahir sebagai Muslim dan memilih bertahan sebagai Muslim dengan ilmu dan pemahaman dan iman dalam hati, tapi untuk kendyl yang belum lama memeluk islam, sulit untuk nya bertahan ketika orang lain yang seharusnya menjadi saudaranya dalam islam malah (seakan-akan) mengusir dan tidak menerima kendyl dalam islam. Padahal Islam bukan hanya milik mereka saja. Mereka sama sekali tidak berhak menilai.
             Yang paling membuat saya sedih dan patab hati adalah ketika melihat Kendyl Aurora membuat pengumuman di akun instagramnya bahwa dia akan membuat personal account on instagam. Ketika saya melihatnya, saya patah hati. Dia tidak berjilbab, awalnya saya berfikir mungkin foto-foto di akun tersebut adalah foto-foto lama Kendyl. Saya menuliskan komentar dengan katakata yang saya pilih secara hati-hati. Untuk menjawab kepenasaranan saya dan orang-orang seperti saya, kendyl memposting "hijab talk" dia menjelaskan bagaimana akhir-akhir ini hatinya tidak terlalu into hijab. She didnt feel like it. Tapi masih akan menggunakan hijab ketika shalat hanya saja sehari-hari dia tidak akan menggunakan jilbab. Begini yang dia tulis,
"I'd like to share some of my personal life and journey here with you guys today. I do not wear the hijab "full-time". I wear it for prayers and islamic functions, as well as any time when I feel pure intentions in my heart to do so. After traveling quite a bit in the last year I have been able to explore my faith and who I am. I know where my comfort level is when it comes to the way I look and dress, and I’m going to be true to that. I do want to clarify that regardless of my outward appearance I do still have a strong personal faith and belief in God, however I do not wish to put a label on that belief, since I’ve found that trying to put ones faith in a box only smothers it’s light.
With that being said, My YouTube this Islamic centered IG (@imkendylaurora) will remain up and running as usual as long as it continues to be a positive place. It’s a great way to grow with other people of faith from around the world. I will continue to make videos and post any inspiration I can. I have made the choice to return to work in the Music Industry after the holidays. I do have a personal instagram, @aurora_arising which follows my daily life, work in music, and some of my casual style there✌️💕"
 Saya patah hati ketika itu tapi saya mencoba mengerti Kendyl Aurora, dia seorang muallaf yang dibully dan ingin kembali ke dunia musik. Mungkin memang berhijab untuk Kendyl tidak semudah berhijab untuk saya. Saya mengira, Kendyl hanya akan melepas hijabnya tapi tetap menggunakan pakaian tertutup. Ternyata kemudian kendyl mengupload sebuah foto dirinya memakai tanktop. Foto-foto di akun personal kendyl jarang sekali saya like karena sedih setiap melihat foto-foto itu. Kemudian suatu hari kendyl bercerita bahwa dia mengunjungi gereja dan berterima kasih karena teman tersebut bersedia mengundangnya ke gereja mereka. Baiklah, mungkin cuma aksi menghargai, saya juga sesekali ke gereja ketika menjadi exchange student dulu jadi ya.. aksi kendyl tak lebih dari menghargai. Tapi tadi hati saya benar-benar sudah hancur. Kendyl memulai lagi dari awal akun youtubenya, tidak lagi tentang dakwah, islam, atau diskusi tentang tato dan bercerita tentang perjalanannya. Ketika saya menerika komentar, ada komentar yang membuat saya tertegun. Kendyl Aurora berkata "I'm not muslim anymore. I wont answer that (question)" saya jadi merasa kosong. Kendyl Aurora bukan lagi muslim. Kenapa? Apa dia terlalu lelah dengan orang-orang yang tidak menerima dia? saya katakan sekali lagi, saya sangat terpukul. Coba saja kita cukup menghargai keputusan orang. Coba saja kita lebih memikirkan bagaimana perasaan orang lain. Mengapa kita tidak mengurusi diri kita sendiri, dari pada mengkritik orang karena mereka kita anggap berbuat dosa. Mungkin kita harus bercermin. Sudah sebaik apa kita? Bisakah kita menghargai orang lain? Afterall Saya tetap senang dengan apapun yang Kendyl Aurora putuskan. Dia punya perjalanannya sendiri, saya benar-benar menghormati Kendyl. Dia punya argumen yang kuat dibalik apa yang dipercayainya. Yuk mulai sekarang kita hargai orang lain ya? Bukan supaya orang yang udah masuk islam tetap bertahan pada islam. tapi supaya dunia ini menjadi tempat yang lebih baik untuk semua orang :)

Keep it positive :)

Mel

Tentang Aku Kamu dan Sesuatu yang (Dulunya) Kita Sebut Cinta

 "Tentang aku, kamu, dan sesuatu yang dulunya kita sebut cinta.
Untuk ku, setiap tempat yang kita pijak menjadi istana.
Kamu pangeran waktu,
detik bersama mu adalah singgasana ku. Kamu ruang pelangi yang kuwarnai dalam setiap hembusan.
Kamu puisi abadi yang kutemukan dalam setiap kedipan.
Biar kamu mengalir, biar aku menjadi hilir. Biar semua bisu, hingga bingarmu saja yang ku dengar.
Dulu ku kira begitu. Dulu kurasa begitu. Hingga aku tersadar bahwa aku terlalu bergelut untuk menciptakan bahagiaku sendiri.
Seakan lupa bahwa bahagia sesungguhnya ada ketika kita membaginya, atau melepasnya untuk menemui kebahagiaan lain.
Aku memang lupa.
Selama ini yang aku tau kebahagiaan ku adalah dia.
Dia adalah kamu.
Kamu adalah bahagiaku.
Sayang sekali, bukan hanya aku yang menjadikan kamu sumber kebahagiaan.
Sebut aku egois, karena aku tak peduli. Kemudian kita berencana, indah sekali,
Bodohnya aku terbuai dengan rencana-rencana yang sebenarnya adalah mimpi yang muluk, aku juga tak memperdulikan itu. Hingga akhirnya aku tersadar ditampar kenyataan.
Kenyataan seperti memusuhi ku.
Aku terbanting jatuh.
Tapi tak apa.
Terkadang Tuhan menbanting kita jatuh untuk menyadarkan kita bahwa apa yang kita pertahankan selama ini adalah salah.
Tuhan menyadarkan aku bahwa kamu adalah kesalahan.
Syukurlah..."

Aceh, 25 Juni 2013

Puisi yang baru kalian baca, hasil galau jaman dulu. I fall for the wrong guy, in the wrong time. He was in relationship and so was I. Yet I have quite fun time with the guy. I dont even know where he is right now. And.. i dont really want to know.

Saturday, November 8, 2014

Just me and my imagination

          I have imaginary friend back in kindergarden. His name is Nala, he feel so real to me. We talk everyday, everywhere, but my mom tell me later that I often talking by my self. But she is okay with that. Because she is too love Nala, jut like I do. I don't know much about German. But Nala does. His daddy is Germans, her mom is Indonesian, Acehnesse, the most beautiful mom I ever see. Her eyes are gold, I think that's where Nala get his eyes from. Sometimes Nala told me about German, about Fankurt. About the Berlin wall, later I was thinking, if Nala really is my imagination, then what he said would be my imagination also, wouldnt they? And when I was little, I don't even know Germany. Yes. That's a code, I am trying to say that Nala is real. At least for me, he IS real. Normally, children with imaginary friend will forget their friend as time passed. But I keep Nala until Junior highschool. And to be honest, I still believe in him until now. I mean, how could I forget my best friend? If you guys see him, I guarantee you, if you are a girl, you will love him to death and if you are a boy you will hate him to death because you want to be like him so bad. His eyes are gold, perectly match with his elegant brownish hair, his nose is flawless, it's like God spent more time to create it. When he talk, you just want to make the world shut up so you can hear his voice. Calmly he will talk without looking at you, not because he doesnt respect you, but I think it's because he cant see you in the eyes. That's what he told me on time when I ask him to look at me when he talk. "I can't see you in the eyes." "Why not?" "I dont want you to see mine." I dont really understand that but I think that's a code. He's hiding something from me. He didnt want me to see what is in his eyes. He didnt want me to see the look in his eyes when he look at me. He didnt want me to know that...
          I feel bad for Nala though. His mom dan dad were divorce when he was in 3rd grde and since than he choose homeschooling over regular school. He's really smart and often sneak a PSP to his study. Maybe it's right that he is not exist. Because he is too perfect to be reality.
          I dont remember when I decided to delete Nala from my life. One time he tell me he will go to Germany to stay with his dad but he will come visit me everytime I want him to. Never let him come visit though. I am eighteen and I am better without him. Imaginary friend is for children with low self esteem and lack of social skill but I have a lot of friend, why would I need him?
          But I guess he's really hard to forget. Sometime I let him "come" and I will tell him anything he doesn't know about me after so many years. He seems lime he knows everything, of course he does. He lived in my head. Well, it is kinda weird isn't it. I never tell people about this. I am not crazy, dont worry. And it is not like I have two personalities. It's just... I am not sure how to put it. But he is my best friend no matter what. Who knows maybe I can meet him someday and introduce him to my other half, Y.A

Friday, November 7, 2014

Tentang seorang Adik (atau abang kalau kalian tidak punya adik)


          Adalah Akbarul Suri, adik saya yang menyebalkan dan sering berpura-pura jahat. Banyak teman saya yang bilang dia ganteng (dan harus saya akui dia lumayan) tapi bukan itu yg ingin saya ceritakan. Beda usia kami cuma 2 tahun. Hubungan kami sangat dekat dan yang akan saya ceritakan adalah bagaimana saya selalu bisa mengandalkan Akbar untuk segala hal. 
          Akbar bukan si pintar di keluarga. Tapi pada suatu ketika dia sempat menjadi si rapi dan si rajin. Apapun yang ditugaskan untuknya dia kerjakan. Tugas rutin akbar adalah menyusun piring ke rak dan membuang sisa siangan ikan (dan berjuta tugas tidak resmi lainnya seperti "mengambil minum kak lia" dan "mengantar kak lia ke warnet atau rumah teman" dan "meminjamkan cas hp" dan banyak sekali unofficial job lainnya. Akbar mengerjakan kewajibannya sebagai adik dengan sungguh-sungguh. Seiring pertambahan usia kami, Akbar sekarang tentu saja sudah lebih tinggi dari saya, terkadang orang-orang yang tidak tau bahwa kami bersaudara akan beranggapan bahwa kami pasangan telenovela remaja. Terkadang saya sering memanfaatkan itu, seperti yang baru saja saya lakukan. 
          Malam ini saya harus ke warnet untuk mengirim berkas untuk ke singapura. Sudah jam 10 malam ketika akhirnya hujan reda. Baiknya, Akbar bersedia mengantar dan menunggui saya (tanpa rokok) bahkan sampai dia teridur. 
           Peaps, my point is, mungkin kalian mempunyai rasa benci pada saudara kalian. Tapi meskipun begitu, sadar atau pun tidak kita menyayangi saudara kita lebih besar dari yang kita bayangkan. Jangan pernah teman-teman membenci seseorang karena ketika kita membenci orang lain, hati kita akan ingin membenci orang lainnya lagi. Kebencian memang susah sekali dihilangkan. Kalau teman-teman membenci seseorang, hilangkan perasaan itu. Terlebih jika itu saudara kandung kalian. Siapa yang tau kalau suatu saat dia akan sangat sukses dan kalian butuh bantuannya. Diluar itu, membenci seseorang memang tidak baik sih. 
           Tentang Akbarul Suri yang mirip Aliando dan sok jahat, playboy dan selalu memacari kakak kelasnya. 
           Tentang Adik yang penurut, polos dan percaya pada apapun yang saya katakan. Tentang adik yang akan menjaga kakaknya dari laki-laki tak berhidung. 
Tentang Akbar, adikku seseorang yang selalu bisa aku andalkan.